Jumat, 20 Juni 2014

Sensasi


A.    Pengertian Sensasi

          Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi, atau dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus, yang artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.

Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera. Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris ( energi fisik dari lingkungan ) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai  warna merah”.
Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor yang menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap melalui alat indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses sensasi.

Dalam ungkapan lain sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak” (Mahmud, 1990:14). Meskipun alat untuk menerima stimulus serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diinderai oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diinderai oleh propriseptor (misalnya, organ vestibular).

Jadi, sensasi merupakan penerimaan stimulus (rangsangan) melalui indera, dan sensasi lebih cenderung hubungannya dengan perasaan. Dan alat penginderaan itulah yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi itu sebagai proses atau pengalaman elementer yang timbul apabila satu perangsang merangsang satu reseptor atau proses merasakan.

                                      



Pengertian Sensasi menurut para ahli. dan kamus psikologi

·         Menurut Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakmat, 1994)
sensasi sebagai pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.

·         Menurut Dennis Coon,
Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.

·         Menurut  Kamus psikologi A.R Henry Sitanggang
Sensasi yaitu unsur atau aspek tertinggi yang tidak dapat lagi direduksi dari persepsi inderawi, yang tergantung pada stimulus yang mempengaruhi reseptor inderawi, merupakan abstraksi tetapi pada umumnya dibicarakan pada psikologi/ psikopsikis. Sepertinya ia adalah pengalaman yang elementer, proses memakna atau kesadaran akan kualitas inderawi yang dirangsang oleh stimulasi pada reseptor.

·         Menurut Kamus Psikologi Dr. Kartini Kartono dan Dali Gulo
Sensasi adalah keadaan yang dialami apabila suatu alat penginderaan dirangsang, sesuatu yang dirasakan dari rangsangan bagian-bagian dari sistem saraf.



B.     Konsep Dasar Sensasi

1.      Stimulus
Stimulus atau rangsangan adalah suatu kondisi memunculkan atau mempercepat respon sesuatu yang dihasilkan oleh indra.Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar disebut stimuli.
Contoh:  Ketika kita mencium bau makanan melalui indra penciuman, maka akan muncul respon berupa rasa lapar.

2.      Transduksi
      Ketika sel reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut diubah dari satu bentuk ke bentuk lain menjadi impuls kimia listrik menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem saraf ke otak.
                                            
3.      Ambang
      Batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi.
·         Ambang mutlak (absolute treshold)
·         Ambang pembeda (difference treshold)



a)      Ambang Mutlak (absolute treshold)
     Ambang mutlak adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus. Ambang mutlak adalah paling sedikit dari apa yang dapat kita deteksi dan respon. Batas minimum absolut adalah ukuran dari frekuensi terendah yang masih mendeteksi sensor tertentu.
Contoh: Ketika kita mendengar seseorang yang jauh dari kita, maka batas pendengaran kita akan semakin rendah sehingga, kita harus semakin dekat dengan orang tersebut agar dapat mendengar dengan jelas.
b)     Ambang Pembeda (difference treshold)

      Ambang batas pembeda adalah perbedaan terkecil dari dua buah stimuli agarkedua stimuli tersebut dapat dirasakan berbeda dan kepekaan sensoris dalam membandingkan dua stimulus yang hampir serupa, apakah sama atau berbeda. Batas ini meningkat seiring dengan besarnya rangsangan.
Contoh:  Ketika kita memakan sesuatu dan makanan tersebut ditambah dengan garam sebanyak  1 sendok lalu memakannya lagi. Setelah itu ditambah dengan 1 sendok garam lagi dan memakannya. Kemudian setelah kita dapat mendeteksi perubahan dalam rasa, yakni adanya perubahan antara makanan pertama yang saya berikan kemudian saya tambahkan lagi dengan garam itu merupakan ambang perbedaan.



C.    Jenis-jenis Sensasi

1.      Indera penglihatan (mata)
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Dalam proses penglihatan, kita  membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil penglihatan.
Apa itu cahaya ?
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata. Cahaya dapat di lihat melalui mata.

Bagaimana mata dapat bekerja?
Mata kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda itu. Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan ke lensa mata kita melalui pupil.
Pada mata yang normal, lensa mata kita akan memfokuskan bayangan benda supaya jatuh tepat pada bintik kuning. Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan rangsangan cahaya tadi ke pusat syaraf penglihatan kita di otak.

250px-Mata

Beberapa bagian dan kelainan pada mata yang mempengaruhi proses terjadinya sensasi

·         Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata kita yang tugasnya menerima cahaya dari sumber cahaya. Korena mata itu terletak di bagian paling depan. Tidak berwarna atau bening. Padahal seolah-olah, warna yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru, dan sebagainya. Itu sebenarnya, bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris yang letaknya ada di belakang kornea yang tembus karena kebeningan kornea mata kita.

·         Pupil
Disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang memusatkan bayangan ke retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh otot. Kalau mata kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau cahayanya semakin terang, pupil akan mengecil.

·         Retina
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning.

·         Buta Warna
Buta Warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna juga sering disebut gangguan persepsi warna. Penderita buta warna kesulitan membedakan nuansa warna atau buta terhadap warna tertentu.


Apa penyebab buta warna?
Retina mata memiliki hampir tujuh juta sel fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis sel– sel batang dan sel kerucut– yang terkonsentrasi di bagian tengahnya yang disebut makula. Sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti cahaya dari bintang di malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan warna. Berkat sel batang kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam nuansa hitam, abu-abu, dan putih. Sel kerucut dapat melihat detail obyek lebih rinci dan membedakan warna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang. Kedua jenis sel tersebut berfungsi saling melengkapi sehingga kita bisa memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan beraneka warna. Buta warna juga dapat terjadi karena adanya kelainan genetik.
Untuk  mengetahui apakah seseorang mengidap buta warna adalah dengan melakukan tes buta warna.
krntom_111200774021PM_test_buta_warna
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis ataulebih sel kerucut.
Ada tiga macam trikomasi yaitu:
·         Protanomaliyang merupakan kelemahan warna merah,
·         Deuteromaliyaitu kelemahan warna hijau,
·         Tritanomali (low blue)yaitu kelemahan warna biru.

Dikromasimerupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
·         Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merahdan perpaduannya berkurang,
·         Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
·         Tritanopia untuk warna biru.

Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.



2.       Indera pendengaran (telinga)
Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga berfungsi untuk mendengar suara-suara yang ada disekitar kita.

Apa itu suara?
Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui, gas padat cair, atau, terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat cukup kuat untuk didengarkan.

Bagaimana proses mendengarkan suara?


031a

Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga, dan seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan  kedalam telinga tengah melalui tulang – tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan kedalam telinga dalam melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.




Sebagai Organ Keseimbangan (Indera Kenestesi)
Selain bagian pendengaran, pada bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang keseimbangan atau equilibrium. Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis semicircularis. Di dalam ductus itu terdapat endolymphe. Pada tiap-tiap pangkal canalis semicurlaris itu membesar dan merupakan sebuah pentolan yang disebut ampula membranaceus. Di dalam ampula membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan yang terdiri dari serangkaian sel-sel berambut. Indera keseimbangan ini mengatur keseimbangan kita ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan.




3.      Indera Pengecap
Lidah merupakan reseptor yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Lidah dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya ,yaitu rasa manis , asin, asam dan pahit



http://www.asiancancer.com/uploads/allimg/120918/7-2012091Q53T6114.jpg

        
Struktur lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangkapada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan cara membolak balik makanan didalam mulut. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap.Lidah juga turut membantu dalam tindakan berbicara.


4.      Indera Penciuman
Alat penginderaannya yaitu hidung, dengan alat penciuman itu kita dapat membedakan mana yang wangi dan mana yang bau. Misalnya ketika seseorang memakai parfum maka akan tercium wanginya, tapi ketika mobil sampah lewat maka akan tercium bau yang tidak sedap seperti bau busuk.
Bau sering menjadi respon pertama kita terhadap rangsangan.Contoh kecil, kita tidak akan makan makanan yang kita cium bearoma busuk. Penciuman bekerja seperti pengecap,yakni rasa kimia akan dideteksi oleh sel-sel sensorik yang disebut kemoreseptor. 
Otak akan menerima ransangan bau berupa impuls listrik apabila kemoreseptor pada hidung mendeteksi bau. Otak kemudian menafsirkan pola-pola aktivitas listrik sebagai bau spesifik dan sensasi penciuman menjadi persepsi ( sesuatu dimana kita dapat mengenali sebagai aroma).



http://yayangnopandi.files.wordpress.com/2011/01/olfaction-bmp.jpg


Mendeteksi Aroma
Aroma dimulai ketika molekul-molekul udara menstimulasi reseptor penciuman sel.Jika suatu zat mudah menguap, maka zat tersebut akan mengeluarkan molekul, atau aroma. Bahan nonvolatile seperti baja tidak memiliki bau. Suhu dan kelembaban mempengaruhi bau karena mereka meningkatkan volatilitas molekul. Inilah sebabnya mengapa sampah beraroma bau lebih kuat dalam api dan mobil beraroma bau apek setelah hujan.
Sebuah kelarutan substansi juga mempengaruhi aroma. Bahan kimia yang larut dalam air atau lemak biasanya beraroma lebih intens. Bila udara yang bau masuk  melalui lubang hidung, molekul udara tersebut akan merangsang epitel penciuman (pusat sensasi penciuman).Epitel hanya menempati sekitar satu inci persegi dari bagian superior dari rongga hidung. Lendir yang disekresikan oleh kelenjar penciuman selubung permukaan epitel dan membantu melarutkan aroma.
Sel-sel reseptor penciuman adalah neuron dengan ujung yang berbentuk seperti tombol disebut dendrit. Rambut penciuman mengikat aroma yang menutupi dendrit. Ketika bau merangsang sel reseptor, sel tersebut akan mengirimkan impuls listrik ke Olfactory bulb             melalui akson di dasarnya.
Sel pendukung menyediakan struktur pada epitel penciuman dan membantu melindungi sel-sel reseptor. Mereka juga menjaga reseptor dan mendetoksifikasi bahan kimia pada permukaan epitel itu.
Sistem sel basal membuat reseptor penciuman yang baru melalui pembelahan sel. Sel reseptor akan beregenerasi setiap bulan ( yang mengejutkan karena neuron dewasa biasanya tidak diganti).Sementara sel-sel reseptor menanggapi rangsangan penciuman dan mengakibatkan persepsi bau, serat saraf trigeminal di epitel penciuman merespon rasa sakit.                           

Ketika Anda mencium sesuatu yang berbau tajam seperti amonia,sel-sel reseptor akan mengambil aroma tersebut sementara trigeminus serat saraf untuk           bersengatan tajam  yang kadang menimbulkan sedikit sensasi rasa sakit di kepala dan mengisyaratkan Anda segera mundur.



Keterangan:

·         Limbic system of the brain : ( Sistem Limbik atau otak Paleomammalian) adalah satu set struktur otak, yang tampaknya mendukung berbagai fungsi termasuk emosi, perilaku, memori jangka panjang, dan penciuman.
·         Olfactory bulb : salah satu dari duapembesarandiujungdari sarafpenciumandi dasarotaktepat di atasrongga hidung
·         Nasal cavity : rongga hidung disebut juga dengan kavum nasi. Rongga hidung dibagi menjadi 2 bagian, kanan dan kiri di garis median oleh spetum nasi yang sekaligus menjadi dinding medial dari rongga hidung. Rongga hidung langsung berhubungan dengan udara yang tidak bersih. Oleh karena itu, rongga hidung dilengkapi dengan cilia/bulu - bulu halus hidung yang berfungsi untuk menyaring kotoran supaya tidak ikut mengalir ke paru - paru. Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi pertukaran gas antara udara dan darah
·         Aromatic substances : senyawa aromatik yang dapat menghasilkan bau atau aroma yang dapat di cium oleh hidung.
·         Olfactory neurons :sel penciuman yang khusus untuk menyimpan dan mengirimkan informasi.


5.      Indera Perabaan
Sensasi perabaan ini, bisa berpengaruh pada tingkah laku misalnya jika kita di cubit/di pukul oleh orang lain tanpa sebab dan terasa sakit maka kita akan membalasnya dan menghindar darinya.
Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan permukaan benda yang halus atau yang kasar, basah mauun kering. Dengan perabaan ini pula kita dapat merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar. Contoh dari perabaan ini yaitu lembutnya pada saat menyentuh selimut dan kasarnya pada saat berjalan di bebatuan dan sebagainya.
Untuk merasakan rabaan, tekanan, panas, dingin dan nyeri, indra yang digunakan adalah kulit. Saraf yang menuju kulit adalah saraf kutaneus. Saraf ini mencapai daerah bagian epidermis dari kulit.
Saraf sensoris yang berada pada kulit merupakan saraf telanjang, artinya saraf yang tidak bermielin. Reseptor pada kulit bentuknya bermacam-macam sesuai dengan fungsinya.
       Saraf sensoris banyak terdapat pada kulit sehingga kulit tersebut juga sebagai reseptor (penerima rangsang). Dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf untuk menerima rangsangan.
Ujung-ujung saraf tersebut memiliki fungsi masing-masing.




indera peraba pada manusia





Ujung-ujung saraf tersebut sebagai berikut:
·         Ujung saraf Ruffini, untuk merasakan nyeri;
·         Ujung saraf Merkel, untuk merasakan panas;
·         Ujung saraf Pacini, untuk merasakan tekanan;
·         Ujung saraf Meissner, untuk mersakan rabaaan;
·         Ujung saraf Krausse, untuk merasakan dingin.

Reseptor peraba terdapat pada kulit jari, bibir, dan relatif jarang pada kulit tubuh. Nyeri otot yang terjadi sewaktu berkontraksi disebabkan berkurangnya atau berhentinya aliran darah ke otot tersebut. Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan menuju langsung ke gaanglion korteks serebrum, masuk medula spinalis, kemudian akan diteruskan ke medula oblongata.
Kulit dapat mengalami gangguan atau penyakit faktor luar maupun dalam. Berikut adalah beberapa ganggua atau penyakit pada kulit.


Luka Bakar
Luka bakar pada kulit dapat disebabkan oleh panas, listrik, dan zat-zat kimia. Jika kulit terkena panas, listrik dan zat kimia yang berlebihan. dapat menyebabkan kematian sel-sel dan rusaknya protein pada jaringan. Luka bakar dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Luka bakar dapat menimbulkan gejala seperti sakit, bengkak, merah dan melepuh.


Jerawat
Jerawat adalah peradangan kelenjar sebasea. peradangan ini banyak terjadi di daerah wajah, leher, dada, dan ounggung. Jerawat biasanya terjadi pada saat pubertas karena pada saat tersebut produksi hormon reproduksi meningkat.

Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan pada permukaan kulit, ditandai dengan gatal-gatal merah, bengkak, melepuh, dan berair. Bisanya disebabkan oleh zat kimia, obat-obatan dan getah tumbuh-tumbuhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar