Tokoh-tokoh big
five:
1.
Gordon
Allport
Gordon
Willard Allport lahir pada 11 November 1897 lahir di Montezuna, Indiana, dari
pasangan John E. Allport dan Nellie Wise Allport sebagai anak bungsu dari 4
bersaudara. Awalnya ayahnya adalah seorang pengusaha , namun ketika Allport
lahir beliau beralih pekerjaan dibidang obat – obatan (medis). Ibunya seorang
guru dan merupakan protestan yang alim.
Ketika
Allport berumur 6 tahun, keluarganya telah berpindah sebanyak tiga kali-dan
akhirnya menetap di Cleveland, Ohio. Allport kecil mengembangkan ketertarikannya
pada Philosophi dan pertanyaan keagamaan yang banyak memberikan kesempatan
untuk berkata-kata. Dia menggambarkan dirinya sebagai sosial “terpisah” yang
menggunakan lingkaran aktivitasnya sendiri. Dia juga menyatakan bahwa dia
adalah anak yang lebih memiliki kemampuan dalam merangkai kata daripada
olahraga ataupun bermain dengan rekan sebaya.
Pada tahun 1915 ia masuk ke Universitas Harvard, dan
menjadi sarjana pada tahun 1919. Pada tahun 1922 Allport menerima gelar Ph.D
ilmu psikologi di Harvard, setelah 2 tahun menjalani pendidikan. Dan pada
akhirnya Dr Allport merubah rumahnya menjadi bentuk kecil dari rumah sakit.
Ditemukan suster-suster dan para pasien di rumah, bersih dan keadaan yang
steril diberlakukan.
Bagi Allport, Psikologi harus lebih menaruh perhatian
kepada kesadaran atau motivasi yang terlihat. Allport
mendapatkan penghargaan dalam bidang psikologi, yaitu : “American
Psychological Foundation’s Gold Medali,” “The American Psychological
Association’s Distinguished Scientific Contribution Award”, dan “The
Presidencis of the American Psychological Assosiation and The Society for the
Psychological of Sosial Issues”.
Pokok-pokok
teori Allport:
1.
Struktur
dan dinamika kepribadian
a. Keribadian, watak, dan tempramen
1.
Kepribadian
Kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang
menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Tetapi pada tahun 1961 Allport mengubah kata terakhir dalam definisinya
mengenai kepribadian yaitu lingkungan dirubah menjadi karakter tingkah laku dan
pemikiran.
Definisi ini kiranya perlu dijelaskan
maksudnya :
·
Pernyataan “organisasi dinamis”
menekankan kenyataan bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah
walaupun terdapat sistem organisasi yang menghubungkan berbagai komponen
daripada kepribadian.
·
Istilah “psikofisis” menunjukkan bahwa
kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan pula semata-mata neural atau
saraf. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (terpisah-pisah)
dalam kesatuan kepribadian.
·
Istilah “menentukan” menunjukkan bahwa
kepribadian mengandung tendensi-tendensi determinasi yang meminkan peran aktif
dalam tingkah laku individu. Kepribadian
terletak di belakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam individu itu
sendiri.
·
Keunikan atau kekhasan, seseorag
tentunya memiliki hal-hal ynag menonjol atau hal yang menarik pada dirinya,
sehingga ia dapat dibedakan dengan individu yang lainnya.
·
Menyesuaikan diri dengan lingkungan,
setiap kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dapat mengantar individu
tersebut dengan lingkungan yang fisis dan lingkungan psikologisnya. Jadi dapat
dikatakan kepribadian merupakan sesuatu yang menpunyai fungsi arti adaptasi
yang menentukan.
2. Watak
Kata
watak memiliki arti normative, beliau menyatakan bahwa : “character is
personality evaluated and personality is character devaluated “ (allport 1951,
52).
3.
Temperamen
Temperamen merupakan gejala
karakteristik yang terdapat pada sifat emosi individu, termasuk juga mudah atau
tidaknya terkena oleh pengaruh emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi,
kualitas suasana hatinya, segala daripada fluktuasi dan intensitas suasana
gejala hati, gejala ini tergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya
terutama berasal dari keturunan. ( allport 1951, 54).
2.
Trait
(sifat)
Traits menurut teori Allport adalah
proses mental/neuropsikis yang berkapasitas dan mampu mengarahakan stimulus
yang akan menghasilkan perilaku yang adaptif atau ekspresif. Dalam pemgambilan
istilah ini Allport juga mengikuti pendirian biofisik yang menyatakan bahwa
trait adalah kenyataan terakhir dari organisasi psikologis, yang menyatakan “
suatu sifat mempunyai lebih dari hanya ekstensi nominal saja, sifat itu tidak
tergantung kepada pengamat, tetapi kejadian yang nyata yang ada pada individu”.
1.3. HAKIKAT
KEPRIBADIAN
Seperti yang kita ketahui, kepribadian adalah organisasi
dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang
khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Di
dalam defenisi ini terdapat makna bahwa manusia itu adalah makhluk yang unik
pada setiap individunya.
1.3.1. Keturunan
dan Lingkungan
Untuk
membantu menekankan keunikan (kekhasan) pada kepribadian seorang individu,
Allport menyatakan bahwa kita harus merefleksikan kedua faktor ini yaitu,
keturunan dan lingkungan. Keturunan menyediakan materi luar (seperti, bentuk
badan, intelligensi dan temperamen) yang mungkin dibentuk, dikembangkan atau
dibatasi oleh lingkungan.
1.3.2. Two
Distinct Personalities
Allport
telah mempertimbangkan kepribadian menjadi memiliki ciri-ciri tersendiri dan
tidak berlanjut. Tidak hanya bagi dua individu yang jelas memiliki perbedaan
dalam kepribadian mereka, tetapi juga diantara kedewasaan juga berpisah dengan
masa lalunya.
Kita
sudah melihat bagaimana pandangan allport mengenai Hakikat Kepribadian
individu. Dia menekankan pada kesadaran daripada ketidaksadaran, masa sekarang
dan masa depan daripada masa lalu. Serta dia mengakui keunikan dalam
kepribadian daripada mengusulkan kelompok kecil ataupun besar dalam masyarakat.
Dan dia memilih normal daripada abnormal.
C. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Traits adalah
kunci dalam mendefinisikan strukur kepribadian menurut Allport.. Allport
berpendapat bahwa pengertian-pengertian kebiasaan, traits, sikap, diri (self) dan kepribadian itu
masing-masing bermanfaat dan berbeda satu sama lain. Allport menekankan pada
trait, dimana ia menyatakan bahwa intensi itu berbeda dari attitude. eori-teori
Allport kemudian dinamakan “trait psychology”
Disisi lain,
tanggapan Allport mengenai temperamen juga berbeda dan mendetail.
Bagi Allport temperamen adalah konstitusi kejiwaan atau bagian dari jiwa yang
melaljui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah / biologis dan bersifat
hereditas, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta
kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada
fluktuasi dan intensitat suasana hati; gejala ini tergantung kepada faktor
konstitusional.
Pada
akhirnya, kontribusi terbesar Allport adalah teorinya mengenai Trait. Ia
mengklasifikasikan beberapa trait, dan merevisinya menurut perkembangan
teorinya sendiri. Dia berhasil membedakan antara trait sebagai hal yang
dimiliki setiap induvidu sebagai identitas dan attitude yang dimiliki setiap
individu. Sumbangsih terbesar Allport adalah pengembangan dan penarikan
perhatian psikolog pada kepribadian terutama dari perspektif bagaimana individu
memandang dirinya sendiri.
KARATERISTIK
TRAITS
Menurut Allport
ada beberapa karakteristik traits:
·
nyata dan benar-benar ada di setiap
individu, bukan hanya sekadar label dan sebutan (claim) saja
·
menjadi kausal (sebab) dari suatu
perilaku yang biasanya terjadi
·
empiris (bisa di identifikasi indra)
·
masing masing saling berkorelasi (
berhubungan)
·
fleksibel dan berubah sesuai
situasi(versatilitas)
INDIVIDUAL
TRAITS DAN COMMON TRAITS
Berdasarkan
teorinya mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude, Allport kemudian
mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :
·
Individual
Traits : keunikan pada seseorang dan menunjukkan karakter
mereka
·
Common
Traits : perilaku
yang dilakukan oleh sejumlah manusia, misalnya sebagai bagian dari budaya.
PERSONAL
DISPOSITIONS
Allport merevisi
beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi) . personal dispositions artinya
dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan signifikansi yang sama.
·
Cardinal traits adalah sifat
yang berperan besar dalam kehidupan dan trait yang kuat.
·
Central traits adalah sifat
yang lebih umum dan khas yang menonjol dari perilaku manusia itu sendiri. Kecenderungan
individu yang amat khas dapat berfungsi dan sangat mudah untuk tandai.
·
Secondary traits adalah sifat
yang lebih spesifik dan tidak terlalu mendeskripsikan kepribadian. Sifat ini
berfungsi lebih terbatas, sifat ini lebih terpusat pada respon-respon yang
didasarnya disertai perangsang-perangsang yang dicocokinya.
·
Habit
(kebiasaan) adalah
respon yang tidak fleksibel dan spesifik terhadap suatu stimuli, bisa
bergabung/dikombinasikan dengan trait lain.
·
attitudes
(sikap) adalah makna yang hampir sama dengan traits, kecuali
bahwa attitudes memiliki objek tertentu yang lebih spesifik, dan melibatkan
pertimbangan dan evaluasi baik positif maupun negatif (baik mendukung atau
menolak).
PROSES KEPRIBADIAN
Personality and Motivation
·
Menurut Allport, apa yang terjadi pada
masa lalu tidak ada hubungannya dengan masa yang sekarang, hal itu hanya
berperan sebagai motivasi pada masa sekarang.
·
Allport mengakui adanya pengaruh dari
proses kognitif : rencana dan tujuan (cita-cita) yang kita sadari menjadi kunci
pemahaman pada usia sekarang.
Motif : Otonomi
Fungsional Motif
Gagasan yang mengatakan bahwa motif
normal pada orang dewasa adalah independen dari pengalaman masa kecil dimana
mereka awalnya muncul.
·
Perseverative functional autonomy
Perilaku
bukan karena alasan awal, tapi perilaku tersebut sudah mejadi kegiatan
rutin/habit), contohnya : perokok. Pada tingkat ini kita tidak menyadari apa
yang kita lakukan, dan tidak mengetahui bagaimana motivasinya.
·
Propriate functional autonomy
Tingkat otonomi
fungsional yang berhubungan dengan nilai-nilai kita, citra diri, dan gaya
hidup. Pada tingkat ini kita menyadari perilaku yang kita sadari.
Personality
development in childhood : the unique self
Allport membagi
sifat dan pengembangan proprium di atas
tujuh tahap dari masa kanak-kanak sampai remaja.
·
Bayi
Bayi
dikendalikan oleh eksternal (faktor luar) dan refleks dan hanya memiliki
sedikit kepribadian, belum memiliki egosentris (karena egosentris perlu
kesadaran diri). Pada waktu lahir ini anak telah mempunyai potensi-potensi baik
fisik maupun temperamen, yang aktualisasinya tergantung kepada perkembangan
kematangan. Allport berpendapat bahwa ada semacam aktivitas umum yang menjadi
sumber dari tingkah yang bermotif.
Proprium,
Allport menyebut istilah ini sebagai ego dan diri. Motif ini sangat unik untuk
individu. Ego dapat menentukan motif yang akan dipertahankan dan yang akan
dibuang. Motif ini dapat mempertahankan dalam meningkatkan harga diri kita dan
citra diri. Dengan demikian, hubungan langsung antara kepentingan kita dan
kemampuan kita: kita menikmati apa yang kita lakukan dengan baik.
Ada tujuh aspek dalam perkembangan
proprium:
·
Bodily-self : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli
terhadap keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek yang ada
disekitarnya.
·
Self Identity: Anak-anak membuktikan dan
menemukan identitas mereka tetap terlepas dari perubahan di lingkungan mereka
·
Self-esteem: Anak-anak mulai bangga pada
prestasi (pencapaian) yang mereka raih.
·
Extension of self: tahap ke 4-5. umur 4
sampai 6 tahun. Pada masa ini anak mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya
dan orang-orang disekitar lingkungan mereka.
·
Self-image : Anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam diri
mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau
ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
·
Self as a rational coper: tahap 6. Umur
6-12 tahun, anak-anak mulai mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan untuk
mencapai solusi terhadap masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari
·
Propriate striving: tahap 7. pada masa
remaja awal (sebelum teenage) mulai
membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.
adulthood (masa dewasa): individu dewasa
yang memiliki fungsi yang rasional dan sadar dalam menciptakan gaya hidup
mereka sendiri.
·
Masa
kanak-kanak
·
Pada
masa ini anak sudah memiliki potensi diri, dan mulai mengidentifikasi diri,
mulai melihat dirinya berbeda dengan orang lain.
·
Tahap yang penting bagi Allport, dan
peran orang tua dalam menghargai anak dan keinginan anak sangat penting _(usia
4-6 tahun).
·
Secara sadar, anak-anak mulai
mengembangkan aktualitas, ideal diri, dan perilaku mereka untuk memuasakan
harapan orang tua.
·
Masa Dewasa
Kepribadian
pada masa dewasa tumbuh dari masa kanak-kanak bukanlah lagi didominasi oleh
masa kanak-kanak. Allport tidak menjelaskan bagaimana saraf pada masa
kedewasaan dapat meniadakan pengalaman masa kanak-kanak.
Ketika proprium
baik (memuaskan), sifat dewasa juga akan baik. Dalam pandangan Allport,
kesehatan kepribadian berubah dari dominasi organ secara bologis saat masa bayi
menjadi kematangan organ secara psikologi pada masa dewasa.
Pada tahap ini individu sudah membuat gaya hidup secara
sadar. Rencana
dan tujuan masa depan sudah terpikirkan.
Menurut Allport,
hal yang diperlukan dalam merealisasikan pribadi yang dewasa adalah sebagai
berikut:
·
Extension of self
Yaitu bahwa
hidupnya tidak harus terikat secara sempit kepada kegiatan-kegiatan yang erat
hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan serta kewajiban-kewajiban yang langsung.
Dia harus dapat mengambil bagian dan menikmati bermacam-macam kegiatan. Suatu
hal yang penting daripada extension of the self itu ialah proyeksi ke masa
depan: merencanakan, mengharapkan (planning, hoping).
·
Self-objectification
Ada dua komponen
pokok dalam hal ini, ialah insight dan humor, yaitu :
·
Insight
Apa yang
dimaksud dengan insight disini ialah kecakapan individu untuk mengerti dirinya.
·
Humor
Yang dimaksud
dengan humor disini adalah kecakapan untuk mempertahankan hubungan positif
dengan dirinya sendiri dan objek-objek yang disenangi, serta menyadari adanya
ketidakselarasan dalam hal ini.
·
Filsafat Hidup
Walaupun
individu itu harus bersifat objektif dan bahkan menikmati kejadian-kejadian
dalam hidupnya, namun haruslah ada latar belakang yang mendasari segala sesuatu
yang dikerjakannya, yang memberinya arti dan tujuan. Religi merupakan salah
satu hal yang penting dalam hal ini.
·
Adanya hubungan yang hangat kepada orang
lain, menunjukkan keintiman, kasih sayang dan toleransi.
·
Kedewasaan menunjukkan penerimaan diri
(mencapai ketenangan emosional)
·
Memegang prinsip yang realistis,
mengembangkan keterampilannya, dan membuat komitmen dalam setiap pekerjaannya.
·
Memiliki pemahaman atau wawasan ke dalam
diri.
Kepribadian dewasa yang sehat
Kepribadian yang sehat dimulai sejak menjadi
organisme biologis pada masa bayi untuk organisme psikologs yang matang pada
masa dewasa. Motivasi kita menjadi terpisah dari masa kanak-kanak dan
berorientasi ke masa depan. Seperti yang kita ketahui, jika kebutuhan kasih
sayang, keamanan, dan perhatian yang diberikan oleh orangtua baik pada masa
kanak-kanak maka propridum akan berkembang secara memuaskan. Allport memiliki
enam gambaran kriteria:
·
Orang dewasa yang matang akan
mengembangkan dirinya kepada orang-orang dan kegiatan yang berada diluar
dirinya.
·
Orang dewasa yang matang akan
berhubungan hangat dengan orang lain, dengan menunjukkan keintiman, kasih
sayang, dan toleransi.
·
Penerimaan diri orang dewasa yang matang
akan membantunya mencapai keamanan emosional.
·
Orang dewasa yang matang akan memegang
persepsi realistis tentang kehidupan,
mengembangkan keterampilan pribadi, dan membuat komitmen dalam pekerjaan.
·
Orang dewasa yang matang memiliki rasa
humor dan self-objektifitas.
·
Orang dewasa yang matang akan bertanggung
jawab untuk mengarahkan kepribadian menuju tujuan masa depan.
PERUBAHAN
PERILAKU
TEORI BIG FIVE
Skala Trait
|
Karakteristik skor tinggi
|
Karakteristik skor rendah
|
Extraversion
Mengukur
kuantitas dan itensitas dari interaksi interpersonal, tingkatan aktivitas,
kebutuhan akan dorongan, dan kapasitas dan kesenangan.
|
Mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan social, aktif, banyak bicara, orientasi
pada hubungan sesame, optimis, fun loving, affectionate.
|
Tidak
ramah, bersahaja, suka menyendiri, orientasi pada tugas, pendiam.
|
Agreeableness
Mengukur
kualitas dari apa yang dilakukan dengan orang lain dan apa yang dilakukan
terhadap orang lain.
|
Lembut
hati, dapat dipercaya, suka menolong, pemaaf, penurut.
|
Sinis,
kasar, curiga, tidak kooperatif, pedendam, kejam, manipulative.
|
Neuroticism
Menggambarkan
stabilitas emosional dengan cakupan-cakupan perasaan negative yang kuat
termasuk kecemasan, kesedihan, irritability dan nervous tension.
|
Tenang,
santai, merasa aman, puas terhadap dirinya, tidak emosional, tabah.
|
Cemas,
gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa tidak mampu, mudah panik.
|
Openness
Gambaran
keluasan, kedalaman,dan kompleksitas mental individu dan pengalamannya.
|
Ingin
tahu, minat luas, kreatif, original, imajinatif,untraditional.
|
Konvensional,
sederhana, minat sempit, tidak artistic, dan tidak analitis.
|
Conscientiousness
Mengukur
tingkat keteraturan seseorang, ketahanan dan motivasi dalam mencapai tujuan.
Berlawanan dengan ketergantungan, dan kecenderungan untuk menjadi malas dan
lemah.
|
Teratur,
dapat dipercaya, pekerja keras, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi,
ambisius, dan tekun.
|
Tidak
bertujuan, tidak dapat dipercaya, malas, kurang perhatian, lalai, sembrono,
tidak disiplin, keinginan lemah, suka bersenang-senang.
|
RAYMOND BERNARD CATTELL
BIOGRAFI
Raymond
Bernard Cattell dilahirkan di kota Staffordshire,Inggris pada tahun 1905.Ketika
kecil, Cattel sama seperti anak-anak pada umumnya yaitu memiliki banyak waktu
luang untuk bermain diluar.Akan tetapi ketika berusia 9 tahun,Inggris memasuki
perang dunia 1 dan sebuah rumah disamping rumah Cattell dijadikan rumah sakit
di mana ia melihat orang yang penuh luka dari medan perang di Perancis.Hal itu
membuatnya menjadi lebih sadar betapa singkatnya hidup seseorang dan membuatnya
menjadi serius.
Ia memperoleh gelar B.Sc dari Universitas
London pada tahun 1924 dan selanjutnya Ph.D dalam psikologi tahun 1929.Tahun
1928-1931 menjadi Lektor pada University College of South West,Exeter,di
Inggris.Kemudian pada tahun 1932-1937 menjadi direktur City Psychological
Clinic di Leicester,Inggris. Ia kemudian mendapat gelar D.S.c. oleh Universitas
London berkat jasa-jasanya dalam research mengenai kepribadian. Pada tahun
1937-1938 menjadi research associate pada Teacher College di Columbia
University,menjadi dosen di 1938-1924 di Clark University dan pada tahun
1942-1944 sebagai dosen pada Harvard University kemudian sejak tahun 1944
menjadi research professor of Psychology pada Illinois University. Raymon B.
Cattell meninggal di rumahnya di Honolulu pada tanggal 2 Februari 1998.
KEPRIBADIAN
MENURUT CATTELL
Cattell
memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu :
‘‘Personality is
that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’
Berdasarkan definisi tersebut,Cattell
berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah
menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang
dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas
individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus
dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk
memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal
yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin
mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara
terperinci apa yang harus diubah.
Teori
kepribadian Cattell berangkat dari teorinya George W. Allport yakni mengenai trait yang lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan
reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun
teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah
prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal
ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan
mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai
pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau
disebut juga data Q, dan Objective
Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang
diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku
individu tersebut dalam situasi-situasi
yang lain atau disebut juga data T.
POKOK-POKOK
TEORI CATTELL
Terdapat
beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu : Trait,erg,metaerg,self,dan specification
equation
- Trait
Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk
menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah
kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari
kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :
A. Common trait dan Unique trait
·
Common trait
(sifat umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau
setidaknya oleh sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang
sama.
·
Unique trait (sifat khusus).Adalah sifat yang hanya
dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak dapat ditemukan pada individu
lain. Dibagi menjadi 2,yaitu :
ü Relatively unique,kekhususannya
timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu.
ü Intrinsically
unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.
B. Surface trait dan Source trait
Surface trait adalah sifat yang
nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang mendasari
berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi dari pada
sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih diakui
dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi
sederhana,tetapi tetap saja sifat asallah yang lebih menentukan perilaku.
- Erg.
Erg berasal
dari bahasa Yunani yaitu(ergon) yang
berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep
dorongan atau insting. Erg merupakan
unit dasar dari motivasi dan diarahkan
menuju tujuan yang spesifik. Erg
lebih mengarah ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.
- Metaerg.
Metaerg dapat dikatakan bersesuaian
dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau
sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk melalui perkembangan individu seperti sentiment.
- Self.
Dalam teori Cattell kepribadian
merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur sifat-sifat
dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan struktur tersebut
serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk mengintegritaskan segala
komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu ‘’unitas’’. Hal yang
mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self sentiment atau structural self.
Di dalam self dibagi 2 lagi yaitu ideal self ( diri yang diinginkan oleh seseorang),dan real self (ciri yang seharusnya menurut
pertimbangan rasional). Real self
pada masa kanak-kanak merupakan refleksi dari ideal self. Jika perkembangan cukup baik, ideal self dan real self akan
menjelma menjadi structural self, dan
inilah individu yang dikenal berpendirian dan juga bertingkah laku yang
realistis.
- Specification Equation.
Yaitu tingkah laku individu yang
dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana si ahli
psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah laku
serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel
tersebut. Tiap orang telah mengetahui
bahwa tingkah laku itu merupakan hasil faktor yang berasal dari dalam
(dorongan,kebutuhan dsb) dan pengaruh luar (lingkungan,situasi,dsb) namun
orang-orang tidak tahu bagaimana menentukan faktor tersebut dan bagaimana
mengukurnya,dan penelitian Cattell dapat menjelaskan tentang hal ini.
PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang
merupakan kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang
didorong oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan
keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor
eksogen) maka akan menimbulkan hasil
dalam kepribadian yang berwujud perubahan atau
perkembangan,dan hal inilah yang
dilalui oleh individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross road.
Adapun
dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai berikut:
- Dynamic cross road yang pertama atau masa Infancy (0-6 th).
Terjadi apabila individu berusaha
untuk mendapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu. Masa ini di dominasi
oleh pengaruh orang tua dan saudara.Akibatnya terjadi 4 kemungkinan,yaitu :
·
Individu
mungkin mendapat pemuasan berkat adanya pola tingkah laku yang dibawa sejak
lahir.
·
Individu mungkin gagal dalam mendapatkan pemuasan
karena kurang efektifnya pola-pola response perceptual dan motoris yang dibawas
sejak lahir untuk menghadapi faktor lingkungan yang dibawa pada waktu itu.
·
Pola berdasar erg itu mungkin dimodifikasikan atau
disisihkan dengan mengaktifkan erg lain
yang tadinya subsider terhadap erg yang disisihkan itu.
·
Individu mungkin gagal dalam mencapai tujuan karena
adanya halangan walaupun arah ke tujuan itu cukup jelas.
- Dynamic Crossroad yang ke dua atau Cildhood (6-14 th).
Pada masa ini individu sudah mulai
mandiri dari orang tua.Tahap ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana
sebelumnya yaitu ketika menghadapi rintangan, maka terdapat 4 kemungkinan antara lain:
·
Meningkatkan aktifitas yang menuju ke pemuasan
·
Marah yang dapat mengatasi rintangan selanjutnya
menuju ke pemuasan.
·
Marah yang membuktikan kegagalan dalam menghadapi
rintangan.
- Dynamic Crossroad yang ke 3 atau Adolescence (14-23 th}
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling
bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak
dapat mengatasinya,sehingga terjadi 4 kemungkinan,yaitu:
·
Putus asa atau menyerah.
·
Takut dan menarik
diri.
·
Tetap pada agresinya yang tidak efektif.
·
Lari ke dalam fantasi (pemuasan secara berkhayal)
- Dynamic crossroad yang ke 4 atau masa Maturity (23-50 th).
Individu mulai meninggalkan erg yang
bersangkutan dari bentuk lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya
dpat disimpulkan) atau minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga
ditandai dengan kepribadian yang lebih mantap. Untuk menghindari erg yang
mencemaskan individu, kemungkinan terjadi 4 hal,yaitu:
·
Dia mungkin menekan erg itu, artinya dengan sukarela
meniadakn dan menolak sesuai dengan impuls-impulsnya.
·
Dia mungkin menekan erg itu dengan keadaan terpaksa
sehingga hal yang tidak diterima itu terpaksa dikeluarkan dari kesadaran.
·
Dia mungkin dengan sadar mensublimasikan erg itu, jadi
dia berusaha dengan sadar membuat tujuan yang dapat diterima.
·
Dia mungkin tetap pada tingkah lakunya yang
non-adaptive atau berbuat kejahatan atau menetapkan tujuan lain yang tak dapat
diterima oleh masyarakat.
- Dynamic crossroad yang ke 5 atau masa Late Maturity.
Individu pada tahap ini melkukan
sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh masyarakat yang
beradab. Tahap ini berawal dari keadaan di mana individu melakukan
penekanan,sehingga terjadi 4 kemungkinan yaitu :
·
Dia mungkin membentuk fantasi tak sadar yang
kadang-kadang dapat disadari
·
Mungkin dia melakukan penekanan yang berhasil,di mana
impuls tetap ditempatkan dalam ketidaksadaran.
·
Mungkin terjadi penekanan yang tidak stabil di mana
impuls tidak selalu dapat ditempatkan dalam ketidaksadaran dengan akibat
tertentu terhadap tingkah laku individu.
·
Mungkin terjadi sublimasi yang disengaja ataupun
tidak.
- Dynamic crossroad yang ke 6 atau Old age.
Bermula pada keadaan yang tak
stabil. Jadi disini, penekanan itu tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga
perlu untuk melakukan usaha tambahan untuk mempertahankan supaya impulsnya
tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi individu pada tahap ini melakukan
penyesuaian terhadap beberapa hal dengan melakukan reaksi mekanisme
pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi,
rasionalisasi, penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan
dengan pembentukan symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan
lainnya.
PERANAN
FAKTOR SOSIO KULTURAL DALAM KEPRIBADIAN CATTELL
Banyak lembaga yang berpengaruh terhadap kepribadian seperti
keluarga,teman sebaya,pekerjaan,agama,dan sebagainya.Namun faktor keluargalah
yang terpenting.Oleh karena itu untuk memahami perkembangan kepribadian secara
baik, orang harus membuat spesifikasi mengenai peranan pengaruh lembaga sosial
itu terhadap kepribadian individu dalam perkembangannya. Oleh karena itu
analisis faktor sangat berguna untuk membuat pencandraan baik tentang
kepribadian individu maupun tentang peran kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar