Jumat, 20 Juni 2014

big five theory



            Tokoh-tokoh big five:
1.      Gordon Allport
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 lahir di Montezuna, Indiana, dari pasangan John E. Allport dan Nellie Wise Allport sebagai anak bungsu dari 4 bersaudara. Awalnya ayahnya adalah seorang pengusaha , namun ketika Allport lahir beliau beralih pekerjaan dibidang obat – obatan (medis). Ibunya seorang guru dan merupakan protestan yang alim.
Ketika Allport berumur 6 tahun, keluarganya telah berpindah sebanyak tiga kali-dan akhirnya menetap di Cleveland, Ohio. Allport kecil mengembangkan ketertarikannya pada Philosophi dan pertanyaan keagamaan yang banyak memberikan kesempatan untuk berkata-kata. Dia menggambarkan dirinya sebagai sosial “terpisah” yang menggunakan lingkaran aktivitasnya sendiri. Dia juga menyatakan bahwa dia adalah anak yang lebih memiliki kemampuan dalam merangkai kata daripada olahraga ataupun bermain dengan rekan sebaya.
Pada tahun 1915 ia masuk ke Universitas Harvard, dan menjadi sarjana pada tahun 1919. Pada tahun 1922 Allport menerima gelar Ph.D ilmu psikologi di Harvard, setelah 2 tahun menjalani pendidikan. Dan pada akhirnya Dr Allport merubah rumahnya menjadi bentuk kecil dari rumah sakit. Ditemukan suster-suster dan para pasien di rumah, bersih dan keadaan yang steril diberlakukan.
Bagi Allport, Psikologi harus lebih menaruh perhatian kepada kesadaran atau motivasi yang terlihat. Allport mendapatkan penghargaan dalam bidang psikologi, yaitu : “American Psychological Foundation’s Gold Medali,” “The American Psychological Association’s Distinguished Scientific Contribution Award”, dan “The Presidencis of the American Psychological Assosiation and The Society for the Psychological of Sosial Issues”.



Pokok-pokok teori Allport:
1.      Struktur dan dinamika kepribadian
a.       Keribadian, watak, dan tempramen
1.      Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Tetapi pada tahun 1961 Allport mengubah kata terakhir dalam definisinya mengenai kepribadian yaitu lingkungan dirubah menjadi karakter tingkah laku dan pemikiran.
Definisi ini kiranya perlu dijelaskan maksudnya :
·         Pernyataan “organisasi dinamis” menekankan kenyataan bahwa kepribadian itu selalu berkembang dan berubah walaupun terdapat sistem organisasi yang menghubungkan berbagai komponen daripada kepribadian.
·         Istilah “psikofisis” menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan bukan pula semata-mata neural atau saraf. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (terpisah-pisah) dalam kesatuan kepribadian.
·         Istilah “menentukan” menunjukkan bahwa kepribadian mengandung tendensi-tendensi determinasi yang meminkan peran aktif dalam tingkah laku individu. Kepribadian terletak di belakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam individu itu sendiri.
·         Keunikan atau kekhasan, seseorag tentunya memiliki hal-hal ynag menonjol atau hal yang menarik pada dirinya, sehingga ia dapat dibedakan dengan individu yang lainnya.
·         Menyesuaikan diri dengan lingkungan, setiap kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dapat mengantar individu tersebut dengan lingkungan yang fisis dan lingkungan psikologisnya. Jadi dapat dikatakan kepribadian merupakan sesuatu yang menpunyai fungsi arti adaptasi yang menentukan.
2.      Watak
Kata watak memiliki arti normative, beliau menyatakan bahwa : “character is personality evaluated and personality is character devaluated “ (allport 1951, 52).

3.      Temperamen
Temperamen merupakan gejala karakteristik yang terdapat pada sifat emosi individu, termasuk juga mudah atau tidaknya terkena oleh pengaruh emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas suasana hatinya, segala daripada fluktuasi dan intensitas suasana gejala hati, gejala ini tergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan. ( allport 1951, 54).


2.      Trait (sifat)
Traits menurut teori Allport adalah proses mental/neuropsikis yang berkapasitas dan mampu mengarahakan stimulus yang akan menghasilkan perilaku yang adaptif atau ekspresif. Dalam pemgambilan istilah ini Allport juga mengikuti pendirian biofisik yang menyatakan bahwa trait adalah kenyataan terakhir dari organisasi psikologis, yang menyatakan “ suatu sifat mempunyai lebih dari hanya ekstensi nominal saja, sifat itu tidak tergantung kepada pengamat, tetapi kejadian yang nyata yang ada pada individu”.
1.3. HAKIKAT KEPRIBADIAN
Seperti yang kita ketahui, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Di dalam defenisi ini terdapat makna bahwa manusia itu adalah makhluk yang unik pada setiap individunya.
1.3.1.   Keturunan dan Lingkungan
            Untuk membantu menekankan keunikan (kekhasan) pada kepribadian seorang individu, Allport menyatakan bahwa kita harus merefleksikan kedua faktor ini yaitu, keturunan dan lingkungan. Keturunan menyediakan materi luar (seperti, bentuk badan, intelligensi dan temperamen) yang mungkin dibentuk, dikembangkan atau dibatasi oleh lingkungan.


1.3.2.   Two Distinct Personalities
            Allport telah mempertimbangkan kepribadian menjadi memiliki ciri-ciri tersendiri dan tidak berlanjut. Tidak hanya bagi dua individu yang jelas memiliki perbedaan dalam kepribadian mereka, tetapi juga diantara kedewasaan juga berpisah dengan masa lalunya.
            Kita sudah melihat bagaimana pandangan allport mengenai Hakikat Kepribadian individu. Dia menekankan pada kesadaran daripada ketidaksadaran, masa sekarang dan masa depan daripada masa lalu. Serta dia mengakui keunikan dalam kepribadian daripada mengusulkan kelompok kecil ataupun besar dalam masyarakat. Dan dia memilih normal daripada abnormal.

C. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Traits adalah kunci dalam mendefinisikan strukur kepribadian menurut Allport.. Allport berpendapat bahwa pengertian-pengertian kebiasaan, traits, sikap, diri (self) dan kepribadian itu masing-masing bermanfaat dan berbeda satu sama lain. Allport menekankan pada trait, dimana ia menyatakan bahwa intensi itu berbeda dari attitude. eori-teori Allport kemudian dinamakan “trait psychology”
       Disisi lain, tanggapan Allport mengenai temperamen juga berbeda dan mendetail. Bagi Allport temperamen adalah konstitusi kejiwaan atau bagian dari jiwa yang melaljui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah / biologis dan bersifat hereditas, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitat suasana hati; gejala ini tergantung kepada faktor konstitusional.
               Pada akhirnya, kontribusi terbesar Allport adalah teorinya mengenai Trait. Ia mengklasifikasikan beberapa trait, dan merevisinya menurut perkembangan teorinya sendiri. Dia berhasil membedakan antara trait sebagai hal yang dimiliki setiap induvidu sebagai identitas dan attitude yang dimiliki setiap individu. Sumbangsih terbesar Allport adalah pengembangan dan penarikan perhatian psikolog pada kepribadian terutama dari perspektif bagaimana individu memandang dirinya sendiri.

KARATERISTIK TRAITS
Menurut Allport ada beberapa karakteristik traits:
·         nyata dan benar-benar ada di setiap individu, bukan hanya sekadar label dan sebutan (claim) saja
·         menjadi kausal (sebab) dari suatu perilaku yang biasanya terjadi
·         empiris (bisa di identifikasi indra)
·         masing masing saling berkorelasi ( berhubungan)
·         fleksibel dan berubah sesuai situasi(versatilitas)
INDIVIDUAL TRAITS DAN COMMON TRAITS
Berdasarkan teorinya mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude, Allport kemudian mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :
·         Individual Traits : keunikan pada seseorang dan menunjukkan karakter mereka
·         Common Traits :  perilaku yang dilakukan oleh sejumlah manusia, misalnya sebagai bagian dari budaya.

PERSONAL DISPOSITIONS
Allport merevisi beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi) . personal dispositions artinya dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan signifikansi yang sama.
·         Cardinal traits adalah sifat yang berperan besar dalam kehidupan dan trait yang kuat.
·         Central traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang menonjol dari perilaku manusia itu sendiri. Kecenderungan individu yang amat khas dapat berfungsi dan sangat mudah untuk tandai.
·         Secondary traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu mendeskripsikan kepribadian. Sifat ini berfungsi lebih terbatas, sifat ini lebih terpusat pada respon-respon yang didasarnya disertai perangsang-perangsang yang dicocokinya.  
·         Habit (kebiasaan) adalah  respon yang tidak fleksibel dan spesifik terhadap suatu stimuli, bisa bergabung/dikombinasikan dengan trait lain.
·         attitudes (sikap) adalah makna yang hampir sama dengan traits, kecuali bahwa attitudes memiliki objek tertentu yang lebih spesifik, dan melibatkan pertimbangan dan evaluasi baik positif maupun negatif (baik mendukung atau menolak).
PROSES KEPRIBADIAN
Personality and Motivation
·         Menurut Allport, apa yang terjadi pada masa lalu tidak ada hubungannya dengan masa yang sekarang, hal itu hanya berperan sebagai motivasi pada masa sekarang.
·         Allport mengakui adanya pengaruh dari proses kognitif : rencana dan tujuan (cita-cita) yang kita sadari menjadi kunci pemahaman pada usia sekarang.

Motif : Otonomi Fungsional Motif
            Gagasan yang mengatakan bahwa motif normal pada orang dewasa adalah independen dari pengalaman masa kecil dimana mereka awalnya muncul.
·         Perseverative functional autonomy
Perilaku bukan karena alasan awal, tapi perilaku tersebut sudah mejadi kegiatan rutin/habit), contohnya : perokok. Pada tingkat ini kita tidak menyadari apa yang kita lakukan, dan tidak mengetahui bagaimana motivasinya.
·         Propriate functional autonomy
Tingkat otonomi fungsional yang berhubungan dengan nilai-nilai kita, citra diri, dan gaya hidup. Pada tingkat ini kita menyadari perilaku yang kita sadari.



            Personality development in childhood : the unique self
Allport membagi sifat dan  pengembangan proprium di atas tujuh tahap dari masa kanak-kanak sampai remaja.
·         Bayi
Bayi dikendalikan oleh eksternal (faktor luar) dan refleks dan hanya memiliki sedikit kepribadian, belum memiliki egosentris (karena egosentris perlu kesadaran diri). Pada waktu lahir ini anak telah mempunyai potensi-potensi baik fisik maupun temperamen, yang aktualisasinya tergantung kepada perkembangan kematangan. Allport berpendapat bahwa ada semacam aktivitas umum yang menjadi sumber dari tingkah yang bermotif.
Proprium, Allport menyebut istilah ini sebagai ego dan diri. Motif ini sangat unik untuk individu. Ego dapat menentukan motif yang akan dipertahankan dan yang akan dibuang. Motif ini dapat mempertahankan dalam meningkatkan harga diri kita dan citra diri. Dengan demikian, hubungan langsung antara kepentingan kita dan kemampuan kita: kita menikmati apa yang kita lakukan dengan baik.
                        Ada tujuh aspek dalam perkembangan proprium:
·         Bodily-self    : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli terhadap keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek yang ada disekitarnya.
·         Self Identity: Anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap terlepas dari perubahan di lingkungan mereka
·         Self-esteem: Anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka raih.
·         Extension of self: tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang disekitar lingkungan mereka.
·         Self-image     : Anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam diri mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
·         Self as a rational coper: tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengapli-kasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari
·         Propriate striving: tahap 7. pada masa remaja awal (sebelum teenage)  mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.
adulthood (masa dewasa): individu dewasa yang memiliki fungsi yang rasional dan sadar dalam menciptakan gaya hidup mereka sendiri.

·         Masa kanak-kanak
·         Pada masa ini anak sudah memiliki potensi diri, dan mulai mengidentifikasi diri, mulai melihat dirinya berbeda dengan orang lain.
·         Tahap yang penting bagi Allport, dan peran orang tua dalam menghargai anak dan keinginan anak sangat penting _(usia 4-6 tahun).
·         Secara sadar, anak-anak mulai mengembangkan aktualitas, ideal diri, dan perilaku mereka untuk memuasakan harapan orang tua.
·         Masa Dewasa
Kepribadian pada masa dewasa tumbuh dari masa kanak-kanak bukanlah lagi didominasi oleh masa kanak-kanak. Allport tidak menjelaskan bagaimana saraf pada masa kedewasaan dapat meniadakan pengalaman masa kanak-kanak.
Ketika proprium baik (memuaskan), sifat dewasa juga akan baik. Dalam pandangan Allport, kesehatan kepribadian berubah dari dominasi organ secara bologis saat masa bayi menjadi kematangan organ secara psikologi pada masa dewasa.
Pada tahap ini individu sudah membuat gaya hidup secara sadar. Rencana dan tujuan masa depan sudah terpikirkan.
Menurut Allport, hal yang diperlukan dalam merealisasikan pribadi yang dewasa adalah sebagai berikut:
·         Extension of self
Yaitu bahwa hidupnya tidak harus terikat secara sempit kepada kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan serta kewajiban-kewajiban yang langsung. Dia harus dapat mengambil bagian dan menikmati bermacam-macam kegiatan. Suatu hal yang penting daripada extension of the self itu ialah proyeksi ke masa depan: merencanakan, mengharapkan (planning, hoping).
·         Self-objectification
Ada dua komponen pokok dalam hal ini, ialah insight dan humor, yaitu :
·         Insight
Apa yang dimaksud dengan insight disini ialah kecakapan individu untuk mengerti dirinya.
·         Humor
Yang dimaksud dengan humor disini adalah kecakapan untuk mempertahankan hubungan positif dengan dirinya sendiri dan objek-objek yang disenangi, serta menyadari adanya ketidakselarasan  dalam hal ini.
·         Filsafat Hidup
Walaupun individu itu harus bersifat objektif dan bahkan menikmati kejadian-kejadian dalam hidupnya, namun haruslah ada latar belakang yang mendasari segala sesuatu yang dikerjakannya, yang memberinya arti dan tujuan. Religi merupakan salah satu hal yang penting dalam hal ini.
·         Adanya hubungan yang hangat kepada orang lain, menunjukkan keintiman, kasih sayang dan toleransi.
·         Kedewasaan menunjukkan penerimaan diri (mencapai ketenangan emosional)
·         Memegang prinsip yang realistis, mengembangkan keterampilannya, dan membuat komitmen dalam setiap pekerjaannya.
·         Memiliki pemahaman atau wawasan ke dalam diri.




              Kepribadian dewasa yang sehat
                        Kepribadian yang sehat dimulai sejak menjadi organisme biologis pada masa bayi untuk organisme psikologs yang matang pada masa dewasa. Motivasi kita menjadi terpisah dari masa kanak-kanak dan berorientasi ke masa depan. Seperti yang kita ketahui, jika kebutuhan kasih sayang, keamanan, dan perhatian yang diberikan oleh orangtua baik pada masa kanak-kanak maka propridum akan berkembang secara memuaskan. Allport memiliki enam gambaran kriteria:
·         Orang dewasa yang matang akan mengembangkan dirinya kepada orang-orang dan kegiatan yang berada diluar dirinya.
·         Orang dewasa yang matang akan berhubungan hangat dengan orang lain, dengan menunjukkan keintiman, kasih sayang, dan toleransi.
·         Penerimaan diri orang dewasa yang matang akan membantunya mencapai keamanan emosional.
·         Orang dewasa yang matang akan memegang persepsi realistis tentang  kehidupan, mengembangkan keterampilan pribadi, dan membuat komitmen dalam pekerjaan.
·         Orang dewasa yang matang memiliki rasa humor dan self-objektifitas.
·         Orang dewasa yang matang akan bertanggung jawab untuk mengarahkan kepribadian menuju tujuan masa depan.









PERUBAHAN PERILAKU
          TEORI BIG FIVE

Skala Trait
Karakteristik skor tinggi
Karakteristik skor rendah
Extraversion
Mengukur kuantitas dan itensitas dari interaksi interpersonal, tingkatan aktivitas, kebutuhan akan dorongan, dan kapasitas dan kesenangan.
Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan social, aktif, banyak bicara, orientasi pada hubungan sesame, optimis, fun loving, affectionate.
Tidak ramah, bersahaja, suka menyendiri, orientasi pada tugas, pendiam.
Agreeableness
Mengukur kualitas dari apa yang dilakukan dengan orang lain dan apa yang dilakukan terhadap orang lain.
Lembut hati, dapat dipercaya, suka menolong, pemaaf, penurut.
Sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, pedendam, kejam, manipulative.
Neuroticism
Menggambarkan stabilitas emosional dengan cakupan-cakupan perasaan negative yang kuat termasuk kecemasan, kesedihan, irritability dan nervous tension.
Tenang, santai, merasa aman, puas terhadap dirinya, tidak emosional, tabah.
Cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa tidak mampu, mudah panik.
Openness
Gambaran keluasan, kedalaman,dan kompleksitas mental individu dan pengalamannya.
Ingin tahu, minat luas, kreatif, original, imajinatif,untraditional.
Konvensional, sederhana, minat sempit, tidak artistic, dan tidak analitis.
Conscientiousness
Mengukur tingkat keteraturan seseorang, ketahanan dan motivasi dalam mencapai tujuan. Berlawanan dengan ketergantungan, dan kecenderungan untuk menjadi malas dan lemah.
Teratur, dapat dipercaya, pekerja keras, disiplin, tepat waktu, teliti, rapi, ambisius, dan tekun.
Tidak bertujuan, tidak dapat dipercaya, malas, kurang perhatian, lalai, sembrono, tidak disiplin, keinginan lemah, suka bersenang-senang.






















 RAYMOND BERNARD CATTELL

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijvOLGu0W6chMVH1Q4DjdjELsrjqzNlrQeg81GRXjDt7eT3eBHf1DCs-W9Tnstq4mSPndSsSP4Hgmpph1-WuYOR1WTCy-aNQyGL18Wr6_CgUr1bxm8tGzowBOlcWjJ5JIHeGkSfiG0YfQx/s1600/raymond.jpg

BIOGRAFI
         Raymond Bernard Cattell dilahirkan di kota Staffordshire,Inggris pada tahun 1905.Ketika kecil, Cattel sama seperti anak-anak pada umumnya yaitu memiliki banyak waktu luang untuk bermain diluar.Akan tetapi ketika berusia 9 tahun,Inggris memasuki perang dunia 1 dan sebuah rumah disamping rumah Cattell dijadikan rumah sakit di mana ia melihat orang yang penuh luka dari medan perang di Perancis.Hal itu membuatnya menjadi lebih sadar betapa singkatnya hidup seseorang dan membuatnya menjadi serius.
          Ia memperoleh gelar B.Sc dari Universitas London pada tahun 1924 dan selanjutnya Ph.D dalam psikologi tahun 1929.Tahun 1928-1931 menjadi Lektor pada University College of South West,Exeter,di Inggris.Kemudian pada tahun 1932-1937 menjadi direktur City Psychological Clinic di Leicester,Inggris. Ia kemudian mendapat gelar D.S.c. oleh Universitas London berkat jasa-jasanya dalam research mengenai kepribadian. Pada tahun 1937-1938 menjadi research associate pada Teacher College di Columbia University,menjadi dosen di 1938-1924 di Clark University dan pada tahun 1942-1944 sebagai dosen pada Harvard University kemudian sejak tahun 1944 menjadi research professor of Psychology pada Illinois University. Raymon B. Cattell meninggal di rumahnya di Honolulu pada tanggal 2 Februari 1998.



KEPRIBADIAN MENURUT CATTELL

         Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu :
‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’
         Berdasarkan definisi tersebut,Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami secara terperinci apa yang harus diubah.
         Teori kepribadian Cattell berangkat dari teorinya George W. Allport yakni mengenai trait yang lebih dikembangkan lagi.Trait sendiri yaitu sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Adapun teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu.Dalam hal ini Cattell menggunakan 3 metode pendekatan,antara lain Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L, kemudian ada Self Rating yaitu sebagai pelengkap untuk melengkapi data yang diperoleh dengan metode life record atau disebut juga data Q, dan Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi  yang lain atau disebut juga data T.

POKOK-POKOK TEORI CATTELL

          Terdapat beberapa pokok-pokok teori Cattell untuk lebih memahami pendapatnya yaitu : Trait,erg,metaerg,self,dan specification equation
  1. Trait
Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait yaitu :
A.    Common trait dan Unique trait
·         Common trait  (sifat umum) adalah sifat yang dimiliki oleh semua individu atau setidaknya oleh sekelompok individu yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama.
·         Unique trait (sifat khusus).Adalah sifat yang hanya dimiliki oleh individu masing-masing dan tidak dapat ditemukan pada individu lain. Dibagi menjadi 2,yaitu :
ü  Relatively unique,kekhususannya timbul dari pengaturan unsur-unsur sifat itu.
ü  Intrinsically unique,yang benar-benar hanya ada pada individu khusus tertentu.
B.     Surface trait dan Source trait
Surface trait adalah sifat yang nampak atau sifat permukaan,dan Source trait adalah variabel yang mendasari berbagai sifat yang nampak. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi dari pada sifat asal.Menurut Cattell, bagi orang lain,sifat permukaan itu lebih diakui dari pada sifat asal,karena dapat langsung disaksikan melalui observasi sederhana,tetapi tetap saja sifat asallah yang lebih menentukan perilaku.
  1. Erg.
Erg berasal dari bahasa Yunani yaitu(ergon) yang berarti kerja atau energi yang digunakan Cattell untuk menempatkan konsep dorongan atau insting. Erg merupakan unit dasar dari  motivasi dan diarahkan menuju tujuan yang spesifik. Erg lebih mengarah ke sesuatu yang lebih dasar ( primer) atau dibawa sejak lahir.
  1.  Metaerg.
Metaerg dapat dikatakan bersesuaian dengan erg, akan tetapi metaerg merupakan hasil dari pengalaman atau sosiokultural. Jika erg dibawa sejak lahir, maka metaerg terbentuk melalui  perkembangan individu seperti sentiment.
  1. Self.
Dalam teori Cattell kepribadian merupakan suatu hal yang bersifat dinamis, yaitu mengenai struktur sifat-sifat dan interaksinya. Self merupakan aspek yang mengorganisasikan struktur tersebut serta menjamin stabilitasnya.Self berfungsi untuk mengintegritaskan segala komponen kepribadian, sehingga kepribadian merupakan suatu ‘’unitas’’. Hal yang mengatur ini disebut oleh Cattell sebagai self sentiment atau structural self.
Di dalam self dibagi 2 lagi yaitu ideal self ( diri yang diinginkan oleh seseorang),dan real self (ciri yang seharusnya menurut pertimbangan rasional). Real self pada masa kanak-kanak merupakan refleksi dari ideal self. Jika perkembangan cukup baik, ideal self dan real self akan menjelma menjadi structural self, dan inilah individu yang dikenal berpendirian dan juga bertingkah laku yang realistis.
  1. Specification Equation.
Yaitu tingkah laku individu yang dapat diramalkan yang harus memenuhi keadaan yang ideal di mana si ahli psikologi mengenal segala variabel relevant yang mempengaruhi tingkah laku serta mempunyai alat pengukur yang benar-benar tepat untuk mengukur variabel tersebut. Tiap orang telah mengetahui  bahwa tingkah laku itu merupakan hasil faktor yang berasal dari dalam (dorongan,kebutuhan dsb) dan pengaruh luar (lingkungan,situasi,dsb) namun orang-orang tidak tahu bagaimana menentukan faktor tersebut dan bagaimana mengukurnya,dan penelitian Cattell dapat menjelaskan tentang hal ini.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

           Perkembangan kepribadian menurut Cattell yaitu proses belajar yang merupakan kejadian-kejadian sebagai penjelmaan dari pada pola tingkah laku yang didorong oleh erg. Jika ada pola penyesuaian (faktor endogen) bertemu dengan keadaan yang berpengaruh terhadap pola penyesuaian tersebut (faktor eksogen)  maka akan menimbulkan hasil dalam kepribadian yang berwujud perubahan atau  perkembangan,dan hal  inilah yang dilalui oleh individu dalam jalan perkembangannya yang disebut dynamic cross road.

Adapun dyamic cross yang dilalui oleh individu adalah sebagai berikut:

  1. Dynamic cross road yang pertama atau masa Infancy (0-6 th).
Terjadi apabila individu berusaha untuk mendapatkan pemuasan bagi sesuatu erg tertentu. Masa ini di dominasi oleh pengaruh orang tua dan saudara.Akibatnya terjadi 4 kemungkinan,yaitu :
·         Individu mungkin mendapat pemuasan berkat adanya pola tingkah laku yang dibawa sejak lahir.
·         Individu mungkin gagal dalam mendapatkan pemuasan karena kurang efektifnya pola-pola response perceptual dan motoris yang dibawas sejak lahir untuk menghadapi faktor lingkungan yang dibawa pada waktu itu.
·         Pola berdasar erg itu mungkin dimodifikasikan atau disisihkan dengan mengaktifkan  erg lain yang tadinya subsider terhadap erg yang disisihkan itu.
·         Individu mungkin gagal dalam mencapai tujuan karena adanya halangan walaupun arah ke tujuan itu cukup jelas.
  1. Dynamic Crossroad yang ke dua atau Cildhood (6-14 th).
Pada masa ini individu sudah mulai mandiri dari orang tua.Tahap ini dimulai pada keadaan terakhir sebagaimana sebelumnya yaitu ketika menghadapi rintangan, maka terdapat 4 kemungkinan  antara lain:
·         Meningkatkan aktifitas yang menuju ke pemuasan
·         Marah yang dapat mengatasi rintangan selanjutnya menuju ke pemuasan.
·         Marah yang membuktikan kegagalan dalam menghadapi rintangan.
  1. Dynamic Crossroad yang ke 3 atau Adolescence (14-23 th}
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak dapat mengatasinya,sehingga terjadi 4 kemungkinan,yaitu:
·         Putus asa atau menyerah.
·         Takut dan menarik  diri.
·         Tetap pada agresinya yang tidak efektif.
·         Lari ke dalam fantasi (pemuasan secara berkhayal)

  1. Dynamic crossroad yang ke 4 atau masa Maturity (23-50 th).
Individu mulai meninggalkan erg yang bersangkutan dari bentuk lahiriah (yang dpat diamati) ke bentuk batiniah (hanya dpat disimpulkan) atau minatnya sudah sedikit berubah dan tahap ini juga ditandai dengan kepribadian yang lebih mantap. Untuk menghindari erg yang mencemaskan individu, kemungkinan terjadi 4 hal,yaitu:
·         Dia mungkin menekan erg itu, artinya dengan sukarela meniadakn dan menolak sesuai dengan impuls-impulsnya.
·         Dia mungkin menekan erg itu dengan keadaan terpaksa sehingga hal yang tidak diterima itu terpaksa dikeluarkan dari kesadaran.
·         Dia mungkin dengan sadar mensublimasikan erg itu, jadi dia berusaha dengan sadar membuat tujuan yang dapat diterima.
·         Dia mungkin tetap pada tingkah lakunya yang non-adaptive atau berbuat kejahatan atau menetapkan tujuan lain yang tak dapat diterima oleh masyarakat.
  1. Dynamic crossroad yang ke 5 atau masa Late Maturity.
Individu pada tahap ini melkukan sublimasi atau tindakan yang dapat diterima atau dihargai oleh masyarakat yang beradab. Tahap ini berawal dari keadaan di mana individu melakukan penekanan,sehingga terjadi 4 kemungkinan yaitu :
·         Dia mungkin membentuk fantasi tak sadar yang kadang-kadang dapat disadari
·         Mungkin dia melakukan penekanan yang berhasil,di mana impuls tetap ditempatkan dalam ketidaksadaran.
·         Mungkin terjadi penekanan yang tidak stabil di mana impuls tidak selalu dapat ditempatkan dalam ketidaksadaran dengan akibat tertentu terhadap tingkah laku individu.
·         Mungkin terjadi sublimasi yang disengaja ataupun tidak.

  1. Dynamic crossroad yang ke 6 atau Old age.
Bermula pada keadaan yang tak stabil. Jadi disini, penekanan itu tidak dapat sepenuhnya berhasil, sehingga perlu untuk melakukan usaha tambahan untuk mempertahankan supaya impulsnya tetap dalam ketidaksadaran, akan tetapi individu pada tahap ini melakukan penyesuaian terhadap beberapa hal dengan melakukan reaksi mekanisme pertahanan,sehingga terbentuklah jalan-jalan sebagai berikut: Fantasi, pembentukan reaksi, proyeksi, rasionalisasi, penekanan lebih lanjut, pembatasan ego, regresi, pengalihan dengan pembentukan symptom, dan berbagai macam bentuk mekanisme pertahanan lainnya.



PERANAN FAKTOR SOSIO KULTURAL DALAM KEPRIBADIAN CATTELL
            Banyak lembaga yang berpengaruh terhadap kepribadian seperti keluarga,teman sebaya,pekerjaan,agama,dan sebagainya.Namun faktor keluargalah yang terpenting.Oleh karena itu untuk memahami perkembangan kepribadian secara baik, orang harus membuat spesifikasi mengenai peranan pengaruh lembaga sosial itu terhadap kepribadian individu dalam perkembangannya. Oleh karena itu analisis faktor sangat berguna untuk membuat pencandraan baik tentang kepribadian individu maupun tentang peran kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar