Minggu, 23 Maret 2014

Pengalaman Pribadi yang berhubungan dengan teori Bronfenbrenner

Kelompok 16
Nama : Elfira Deviyanti Nasution (13-041) Bronfenbrenner


Pernah saat saya SMP saya mengikuti ektrakurikuler pramuka  saya menjabat sebagai pimpinan regu kelompok saya. Jabatan itu saya dapat saat kelas 2 SMP. Sebagai pimpinan regu saya bertanggung jawab atas anggota dan kelangsungan regu. Sebagai seorang pemimpin regu saya harus mempunyai ketegasan bagi kelompok saya. Saya bertanggung jawab atas kekompakan dan lainnya. Terlebih lagi saat perkemahan disini saya dituntut benar-benar untuk menjadi pemimpin yang baik untuk kelompok saya. Terlebih lagi disaat ada anggota yang tidak akur, saya harus melerai nya. Dan pernah ada kejadiaan dimana saat itu saya sudah SMA tetapi pembina saat di SMP dulu meminta bantuan saya dan teman saya un tuk mengawasi adik-adik yang akan kemah. Disini benar-benar kejadian yang lucu,seru,dan melelah kan. Karena saat itu adik-adik yang kami bawa itu kebanyakan anak kelas 1 yang masih takut-takut. Saat pertama kali kami datang ke perkemahan kami menyuruh adik-adik itu memasang tenda, baru aja disuruh masang tenda mereka sudah bertengkar, karena salah paham. Yang 1 lupa untuk memakai simpul apa yang lain tidak sabar kerena kelamaan. Ini ujian pertama kami,karena kami dulunya pernah mengalami hal serupa jadi kami beri yahu seperti apa kelompok yang baik itu. Dan dihari kedua nya saat itu lagi acara penjelajahan tetapi ditenda kami tenggal kan beberapa orang buat jaga tenda. Saat sore tiba-tiba hujan dan kami kebinggungan gimana dengan tenda kami,dan seperti yang saya bilang tadi kami sebagai pendamping sudah pernah mengalami nya duluan. Saat itu juga kami suruh adik-adik yang tinggal ditenda tadi buat angkati semua barang ke ruang kelas agar tidak basah, kami saat itu kemah yang lokasi nya itu sekolah. Jadi tidak begitu sulit buat nyelamatin barang-barang agar tidak basah. Tetapi adik-adik yang kami bawa malah kebinggungan harus bagimana? Dan yang lebih parah nya lagi mereka Cuma angkati barbh mereka sendiri sedangkan barang temannnya mereka biarin. Jadi saya dan teman saya lah yang menggangkati barang adik-adik yang lain.Karena lagi angkati barang-barang saya dan teman pun jadi tidak pedulikan adik-adik yang masih tinggal di tenda. Yang kami pikirkan hanya barang-barang itu agar tidak basah. Karena kasian adik-adik yang lagi ikut penjelajahan tadi kalau pulang tahu barang mereka basah. Setelah selesai mengangkati barang-barang tadi kami mencari tempat yang nyaman buat kami berteduh, dan saat itu lah kami beri tahu kembali pada adik-adik untuk tidak egois dan tetap dulukan kelompok daripada pribadi. Untuk menjadi kelompok yang kompak, kita tidak boleh mementingkan pribadi kita karena kita merupakan bagian dari kelompok. Kami bisa berei tahu mereka seperti itu karena kami sudah merasakan itu lebih dulu, dan kami beri tahu mereka buat kepentingan kelompok. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar